Penyimpanan Serealia "Beras"

by - 5:06:00 PM


ILMU PANGAN LANJUT
“LAPORAN KUNJUNGAN”
( PERUM BULOG DIVRE NTB GUDANG CAKRANEGARA II )






Oleh : Mira Ardiningsih
N I M : P07131114068








BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
         Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, perlu ditunjang peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas. Pangan dan gizi merupakan salah satu unsur yang penting dan strategis, implikasinya adalah penyediaan, distribusi dan konsumsi pangan, dengan jumlah, keamanan dan mutu gizi yang memadai, serta teknik penyimpanan yang harus benar-benar terjamin.
         Tersedianya produk pangan yang aman harus ditunjang oleh bahan baku yang berkualitas dengan teknik penyimpanan yang baik. Salah satu mata kuliah dalam kurikulum Jurusan Gizi Poltekkes yang berkaitan dengan hal tersebut adalah Mata Kuliah Ilmu Pangan Lanjut yang merupakan kelanjutan dari Mata Kuliah Ilmu Pangan Dasar, yang bertujuan untuk mengetahuitentang proses, kegiatan dan tata laksana dalam penyimpanan bahan pangan atau produk pangan.
         Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Mataram Jurusan Gizi sebagai calon Ahli Madya Gizi, berkepentingan untuk mempelajari kualitas bahan pangan serta bagaimana teknik penyimpanan agar terjamin mutu bahan dari berbagai golongan : serealia, umbi-umbian, kacang-kacangan, daging, ungags, ikan, telur, susu, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Teori yang diperoleh dikelas perlu ditunjang dengan pengalaman langsung dilapangan. Melalui kegiatan orientasi lapangan, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui proses, kegiatan, dan tatalaksana dalam penyimpanan bahan pangan.
B.  Tujuan
TUJUAN UMUM
Mahasiswa mengetahui mutu dan cara Penyimpanan Serealia
TUJUAN KHUSUS
Mahasiswa mampu :
1.  Menjelaskan gambaran umum ( sejarah berdiri, lokasi, status kepemilikan ) tempat kunjungan
2.    Mengidentifikasi jenis, jumlah, mutu organoleptic dan fisik bahan pangan serealia
3.    Menjelaskan setiap tahap penanganan bahan pangan sebelum dilakukan penyimpanan di gudang
4.    Mengetahui teknik penyimpanan golongan bahan pangan serealia




BAB II
PEMBAHASAN
A.  Gambaran Umum Perum Bulog Divre Cakranegara II
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 61 Tahun 2003 , nama PERUM BULOG ( Perusahaan Umum  Badan Urusan Logistik ) ini diresmikan tepatnya pada tanggal 20 Januari 2003. Sedangkan peluncurannya secara resmi dilakuakan di Gedung Arsip Nasional Jakarta pada tanggal 10 Mei 2003.
Gudang Perum Bulog Divre Cakranegara II  ini berlokasi di Cakranegara dengan luas sekitar 1,5 hekta are. Sedangkan status kepemilikannya adalah milik pemerintah dibawah asuhan  Kementerian BUMN ( Badan Usaha Milik Negara ).
Perum Bulog ini memiliki tugas yang disebut “tugas publik” yang dibebankan oleh pemerintah sebagai :
1.     Pengamanan harga dasar pembelian gabah
2.    Pendistribusian beras untuk masyarakat miskin yang rawan pangan
3.    Pendistribusian beras untuk golongan-golongan sperti TNI dll.
4.    Pemupukan stok nasional untukberbagai keperluan public menghadapi keadaan darurat dan kepentingan publik lainnya dalam upaya mengendalikan gejolak harga
Pemasukan beras Perum Bulog Divre Cakranegara II ini bekerjasama dengan 3 mitra kerja yang terikat dalam sebuah kontrak pengadaan, diantaranya :
a)    UD. PUTRA MANDAR
b)   UD. MAHA SARI
c)    UPGB LEMBAR-NTB
Sedangkan penyalurannya bisa ke Bali, Sumbawa, Lombok utara, Lombok barat, atau wilayah kota Mataram sendiri dengan menggunakan jasa truk atau puso.
Berdasarkan keputusan Kepala Badan Urusan Logistik (KABULOG), wewenang dan tanggung jawab pengelolaan barang gudang  diserahkan kepada seorang Kepala Gudang terpilih dengan 4 orang Kerani yang bertugas mengkoordinir urusan pemasukan, penyimpanan, perawatan, pengeluaran barang, serta melakukan penyortiran dan penyusunan komoditi Perum Bulog. 4 orang Juru Timbang yang bertugas dalam urusan penimbangan, pencacatan dan perhitungan keluar masuknya barang, pengamatan dan pengujian ketepatan alat timbang serta perawatan kualitas barang komoditi.  Sedangkan 1 orang divisi Tata Usaha bertanggungjawab dalam urusan tata usaha, kepegawaian, dan keuangan. Struktur organisasi diatas berdasarkan tipe gudang Perum Bulog yaitu, tipe B. sedangkan buruh yang dipekerjakan berjumlah sekitar 40 orang.

B.  Cara Identifikasi Jenis, Jumlah, Mutu Organoleptik dan Sifat Fisik 

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, Perum Bulog Cakranegara ini menerima pasokan beras dari 3 mitra kerja. Beras yang masuk sudah dalam bentuk karungan dan siap didistribusikan. Jenis beras yang ada di Perum Bulog ini adalah beras C4. Berat dan jumlah beras ditangani oleh juru timbang. Sedangkan  cara pengidentifikasiannya adalah dengan pengambilan sampel sekitar 10% dari total karung dari satu truk.

Pemeriksaan secara sampling ini dilakukan dengan pengambilan sampel menggunakan alat yang disebut pruf dengan menusukkannya ke karung, selain itu bisa juga dengan membuka secara keseluruhan.
Sampel yang diambil tadi akan diperiksa kelayakannya oleh kerani, diantaranya :
a)    Derajat sosoh : penilaian dilakuakan secara visual
b)   Kadar air : penilaiannya dengan menggunakan alat yaitu grain moisture meter dengan cara memasukkan sedikit beras ke dalam alat, diputar dan kadar air bahan akan terbaca. Tiga kali perlakuan dan nilai kadar air diambil dari rata-rata
c)    Beras kepala : yaitu beras utuh dan beras patah ukuran besar dihasilkan dengan menggunakan ayakan khusus untuk beras kepala kemudian diukur menggunakan timbangan
d)   Butir utuh : beras dengan butir utuh sempurna tanpa patah dihasilkan dari pengayakan juga menggunakan ayakan broken yang nantinya beras patah akan tersisihkan
e)    Butir patah : menggunakan ayakan broken juga,  yaitu beras yang tersisihkan tadi
f) Butir menir : dihasilkan dari ayakan menir khusus, dan penilaian persentasenya dengan menggunakan timbangan juga.
g)    Butir merah :karna jumlahnya yang sedikit, butir merah dipilih secara manual
h)   Butir kuning/rusak :sama halnya dengan butir merah, dipilih secara manual
i)     Butir pengapur, Benda asing, Butir gabah, Campuran varietas lain : sama halnya dengan yang sebelumnya, yaitu diidentifikasi secara manual karna tidak ada alat khusus untuk menentukannya.
Berdasarkan pemeriksaan diatas, barulah ditentukan diterima atau tidaknya bahan pangan tersebut. Dan jika tidak, akan dikembalikan ke mitra asalnya.


C.  Syarat Mutu Bahan Pangan Serealia
Bahan pangan serealia khususnya beras yang ada di Perum Bulog GSP Cakranegara ini memiliki syarat-syarat kelayakan pangan, diantaranya :
No
Komponen Mutu
Maksimal / Minimal
% Kualitas Beras
1
Derajat sosoh
Minimal
95%
2
Kadar air
Maksimal
145
3
Beras kepala
Minimal
78%
4
Butir utuh
Minimal
35%
5
Butir patah
Maksimal
20%
6
Butir menir
Maksimal
2%
7
Butir merah
Maksimal
3%
8
Butir kuning/rusak
Maksimal
3%
9
Butirpengapur
Maksimal
3%
10
Beda asing
Maksimal
0,02%
11
Butir gabah
Maksimal
1 butir / 100 gr
12
Campuran varietas lain
Maksimal
5%


D.  Tahapan Penanganan Sebelum dan Selama Penyimpanan
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, tahap yang dilakukan sebelum penyimpanan adalah pengidetifikasian jenis, jumlah, mutu dan sifat bahan dengan melakukan penyortiran untuk mengetahui layak tidaknya bahan pangan. Jika layak maka akan dilakukan tahap selanjutnya yaitu, penyimpanan. Sedangkan untuk tahapan saat penyimpanan yaitu, perawatan bahan pangan. Perawatan ini bertujuan untuk menghindari kerusakan bahan pangan selama proses penyimpanan. Perawatan ini dilakuakan dengan kegiatan sanitasi gudang dan lingkungan, spraying/fogging/fumigasi, perawatan dengan gas CO2, penyisihan barang rusak, dll.


E.  Teknik Penyimpanan Bahan Pangan
Penyimpanan beras di gudang Perum Bulog Cakranegara ini penyusunannya menggunakan system kunci dengan tujuan untuk memudahkan proses penghitungan bahan.  Kunci yang sering dipakai adalah kunci 5,8, dan 10. Alasan penggunan ketiga kunci tersebut adalah karena lebih rapi, dan agar tidak jatuh atau ambruk saat susunan tumpukan beras yang tinggi.
Selain itu, ventilasi gudang dibuat sedemikian rupa dari kawat dengan lubang kecil agar hewan seerti burung dan yang lainnya tidak dapat masuk dengan mudah tapi tetap menjaga baik sirkulasi udara keluar masuk gudang.
Tiap stapelan atau tumpukan beras juga dibuat lorong-lorong yang disebut lorong utama, hal ini untuk memudahkan petugas melihat kondisi bahan pangan, memudahkan proses perawatan, juga pengambilan bahan pangan untuk disalurkan.




BAB III 
PENUTUP










A.  Kesimpulan

Berdasarkan informasi yang diperoleh, dapta diambil kesimpulan bahwa Perum Bulog GSP Cakranegara II dilihat dari segi social sangat membantu masyarakat dalam hal terbukanya lowongan kerja serta sangat membantu pemerintah dalam hal pengadaan Raskin, serta simpanan pangan untuk keadaan darurat. Sedangkan dari segi penanganan baik sebelum dan selama penyimpanan termasuk baik dan memenuhi kriteria.



B.  Saran
Massa penyimpanan sebaiknya jangan terlalu lama,apalagi sampai mencapai waktu setahun. Selain itu, konsep First In First Out (FIFO) bukan hanya sebagai konsep belaka tapi diaplikasikan dengan baik.








Mira Ardiningsih
@Ilmu Pangan Lanjut, Semester 2 Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mataram

Semoga Bermanfaat!!!

TERIMAKASIH





You May Also Like

3 komentar